Indonesia dikenal sebagai negeri maritim. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, warisan laut menjadi bagian integral dari sejarah dan identitas bangsa. Namun sayangnya, sejarah tidak selalu menyoroti mereka yang berjuang di laut. Banyak tokoh bahari Nusantara yang terlupakan, meskipun peran mereka sangat penting dalam membangun kekuatan maritim dan kedaulatan wilayah laut Indonesia.

Dalam artikel ini, kita akan mengangkat kembali lima tokoh bahari yang pernah menorehkan prestasi luar biasa dalam sejarah pelayaran, diplomasi laut, dan perlawanan terhadap kolonialisme di perairan Nusantara.

1. Laksamana Keumalahayati – Laksamana Wanita Pertama dari Aceh

Sosok Laksamana Malahayati, atau lebih dikenal sebagai Keumalahayati, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah maritim Aceh dan Indonesia. Ia merupakan laksamana perempuan pertama dalam sejarah dunia, yang memimpin pasukan laut Kesultanan Aceh pada akhir abad ke-16.

Keumalahayati memimpin armada Inong Balee pasukan laut yang terdiri dari para janda pejuang dalam pertempuran melawan penjajah Portugis dan Belanda di perairan Selat Malaka. Ia bahkan terlibat dalam diplomasi tinggi, bernegosiasi langsung dengan Cornelis de Houtman, perwakilan Belanda.

Sayangnya, meski jasanya sangat besar, Keumalahayati kerap kali hanya disebut sepintas dalam pelajaran sejarah. Padahal, keberaniannya menandakan betapa perempuan Indonesia juga berperan dalam menjaga kedaulatan laut.

2. Mas Pardi – Bapak Ilmu Pelayaran Indonesia

Sosok Laksamana Malahayati, atau lebih dikenal sebagai Keumalahayati, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah maritim Aceh dan Indonesia. Ia merupakan laksamana perempuan pertama dalam sejarah dunia, yang memimpin pasukan laut Kesultanan Aceh pada akhir abad ke-16.

Keumalahayati memimpin armada Inong Balee pasukan laut yang terdiri dari para janda pejuang dalam pertempuran melawan penjajah Portugis dan Belanda di perairan Selat Malaka. Ia bahkan terlibat dalam diplomasi tinggi, bernegosiasi langsung dengan Cornelis de Houtman, perwakilan Belanda.

Sayangnya, meski jasanya sangat besar, Keumalahayati kerap kali hanya disebut sepintas dalam pelajaran sejarah. Padahal, keberaniannya menandakan betapa perempuan Indonesia juga berperan dalam menjaga kedaulatan laut.

Baca Juga: Perahu Tradisional Batak dan Melayu Sumatra

3. Bataha Santiago – Raja Sangihe Penantang VOC

Sosok Laksamana Malahayati, atau lebih dikenal sebagai Keumalahayati, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah maritim Aceh dan Indonesia. Ia merupakan laksamana perempuan pertama dalam sejarah dunia, yang memimpin pasukan laut Kesultanan Aceh pada akhir abad ke-16.

Keumalahayati memimpin armada Inong Balee pasukan laut yang terdiri dari para janda pejuang dalam pertempuran melawan penjajah Portugis dan Belanda di perairan Selat Malaka. Ia bahkan terlibat dalam diplomasi tinggi, bernegosiasi langsung dengan Cornelis de Houtman, perwakilan Belanda.

Sayangnya, meski jasanya sangat besar, Keumalahayati kerap kali hanya disebut sepintas dalam pelajaran sejarah. Padahal, keberaniannya menandakan betapa perempuan Indonesia juga berperan dalam menjaga kedaulatan laut.

4. Laksamana Yos Sudarso – Pahlawan Laut Aru

Sosok Laksamana Malahayati, atau lebih dikenal sebagai Keumalahayati, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah maritim Aceh dan Indonesia. Ia merupakan laksamana perempuan pertama dalam sejarah dunia, yang memimpin pasukan laut Kesultanan Aceh pada akhir abad ke-16.

Keumalahayati memimpin armada Inong Balee pasukan laut yang terdiri dari para janda pejuang dalam pertempuran melawan penjajah Portugis dan Belanda di perairan Selat Malaka. Ia bahkan terlibat dalam diplomasi tinggi, bernegosiasi langsung dengan Cornelis de Houtman, perwakilan Belanda.

Sayangnya, meski jasanya sangat besar, Keumalahayati kerap kali hanya disebut sepintas dalam pelajaran sejarah. Padahal, keberaniannya menandakan betapa perempuan Indonesia juga berperan dalam menjaga kedaulatan laut.

5. Hasjim Djalal – Arsitek Batas Laut Indonesia

Sosok Laksamana Malahayati, atau lebih dikenal sebagai Keumalahayati, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah maritim Aceh dan Indonesia. Ia merupakan laksamana perempuan pertama dalam sejarah dunia, yang memimpin pasukan laut Kesultanan Aceh pada akhir abad ke-16.

Keumalahayati memimpin armada Inong Balee pasukan laut yang terdiri dari para janda pejuang dalam pertempuran melawan penjajah Portugis dan Belanda di perairan Selat Malaka. Ia bahkan terlibat dalam diplomasi tinggi, bernegosiasi langsung dengan Cornelis de Houtman, perwakilan Belanda.

Sayangnya, meski jasanya sangat besar, Keumalahayati kerap kali hanya disebut sepintas dalam pelajaran sejarah. Padahal, keberaniannya menandakan betapa perempuan Indonesia juga berperan dalam menjaga kedaulatan laut.

Mengapa Kita Perlu Mengenang Mereka?

Laut adalah masa depan Indonesia. Dengan kekayaan laut yang melimpah, posisi strategis dalam jalur pelayaran dunia, dan jumlah pulau yang mencapai lebih dari 17.000, masa depan bangsa sangat bergantung pada pemahaman dan pengelolaan laut yang baik.

Baca Juga:
Jejak Maritim Kerajaan Sriwijaya dan Pengaruhnya di Asia Tenggara

Mengenang tokoh bahari Nusantara yang terlupakan bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga pengingat akan identitas kita. Mereka adalah simbol dari semangat kebangsaan yang lahir dari lautan bukan dari daratan saja. Mereka membuktikan bahwa lautan bukan hanya sumber daya, tetapi juga panggung perjuangan, inovasi, dan diplomasi.

Langkah Nyata untuk Menghidupkan Warisan Maritim

Untuk mengangkat kembali peran tokoh-tokoh ini, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Mengintegrasikan sejarah tokoh bahari ke kurikulum pendidikan.
  2. Mengadakan peringatan Hari Tokoh Bahari Nasional setiap tahun.
  3. Mengembangkan konten digital seperti video dokumenter dan peta interaktif sejarah laut.
  4. Mendorong museum dan institusi budaya untuk membuat pameran khusus tentang tokoh bahari.
  5. Memperkuat literasi maritim di kalangan generasi muda.

Kisah tokoh-tokoh seperti Keumalahayati, Mas Pardi, Bataha Santiago, Yos Sudarso, dan Hasjim Djalal menunjukkan bahwa perjuangan membangun Indonesia tidak hanya terjadi di daratan, tapi juga di lautan. Mereka adalah tokoh bahari Nusantara yang terlupakan, namun warisannya tetap hidup di dasar-dasar hukum laut, lembaga pelayaran, hingga semangat juang generasi baru.

Kini, saatnya kita mengenang dan menghidupkan kembali kisah mereka agar laut tak hanya jadi halaman belakang, tetapi jantung dari identitas bangsa Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close Search Window